Jumat, 08 Juni 2012

Di Balik Senyumku (part 2)


Ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. Apakah yang terjadi? Sedih tentunya. Coba kalian bayangkan, apa yang menjadi harapanmu selama ini, apa yang menjadi semangatmu selama ini, apa yang menjadi keinginanmu selama ini dan itu semua telah kamu rencanakan jauh jauh jauh sebelum pada waktunya tiba. Hingga akhirnya itu semua harus pupus, tak ada kenyataan. Yah, sedih memang. Namun kita harus bagaimana? Berusaha, berdoa? Sudah. Sudah dilakukan. Tapi tetap nihil. Hanya satu, berharap ada keajaiban. Namun apa? Keajaiban tak kunjung datang hingga tepat pada waktunya. Apakah kita harus tersenyum lebar mengganggap sesuatu tak terjadi pada kita? apa kita harus marah, kesal dan kecewa terhadap semuanya? Oke, disini kita mencoba untuk menerima kenyataan. Memang sangat sulit. Di sini kita mencoba untuk ikhlas. Di sini kita mencoba untuk lapang dada dan disini pula kita mencoba untuk tegar walaupun kenyataannya kita rapuh. Mencoba untuk tersenyum adalah hal yang paling mudah, walaupun pada kenyataannya  terdapat kesedihan yang mendalam di balik senyum itu. Ingin rasanya menyalahkan semuanya, ingin rasanya mengadu ke semuanya. Tapi itu tak mungkin. Bisa bisa kita di anggap terlalu berlebihan. Memang mereka semua tidak tahu. Memang mereka semua tidak merasakan apa yang kita rasakan. Memang kita semua berbeda. Aku dan kamu dan dia atau mereka saja berbeda. Kalo kalian merasakan pasti akan tahu bagaimana rasa sedihnya. Pasti kalian tidak akan berpikiran kalo ini berlebihan. Sayangnya kalian tidak bisa merasakan dan sayangnya kalian tidak sama seperti aku. Disaat saya mulai bahagia, mulai senang apa yang aku harapkan akan terwujud, yap akan terwujud. Namun itu tidak. Sedih menurutku.

Tidak ada komentar: