Hari ini aku
bangun seperti hari hari biasa. Dengan tergesa gesa seperti biasa pula aku
selalu bangun kesiangan. Segera ku beranjak dari tempat tidur, membuka almariku
dan mengambil beberapa pakaian lalu menuju kamar mandi. Tepat pukul 6 pagi,
kukenakan seragamku dan sekarang aku siap untuk pergi ke sekolah. Tak seperti
biasanya, hari ini aku mencoba untuk semangat ke sekolah, namun entah kenapa
rasanya malas sekali. Dengan penuh kepercayaan aku berusaha meyakinkan dan
menyemangati diriku sendiri. Walaupun sepertinya susah, namun aku memulai
ucapan dengan bismillah untuk mengawali hari ini dan semoga akan menjadi hari
hari yang menyenangkan seperti hari biasanya. Dengan tegesa gesa aku menuju ke
sekolah. Namun, ketika aku dalam perjalanan sekolah, aku merasa aneh. Seperti ada
yang mengganjal di hatiku. Rasa was was, takut, khawatir atau entah apa aku tak
tahu. Dalam hati aku yakin tak ada hal yang terjadi, hal buruk ataupun sesuatu
yang tidak menyenangkan hari ini. Namun aku sadari, itu susah sekali. Di perjalanan
aku melihat sepasang anjing yang bermain bersama di rel kereta api. Aku sempat
berfikir bahwa nantinya aku ingin seperti mereka, bahagia. Ku masuki tempat
parkir sekolahku. Ya ya ya lagi lagi perasaan itu muncul, aku mulai was was dan
takut. Di gerbnag sekolah aku mencoba menunjukkan wajah ceriaku di hadapan guru
guruku. Ku ucapkan selamat pagi kepada mereka semua. Ku berjalan lurus menuju
kelasku tercinta, kelas dimana yang selalu membuatku tersenyum bahagia. Seperti biasa
aku selalu datang lebih awal di bandingkan dengan teman temanku lainnya. Ya seperti
biasa, seperti hari hari biasanya yang membosankan tiap paginya. Aku membuka
laptopku dan berjelajah ke dunia maya. Hingga bel masuk berbunyi aku tetap
berada pada tempatku di depan laptop. Pelajaran pertamapun di mulai, matematika. Yah
mungkin itu merupakan pelajaran yang paling dibenci oleh sebagian besar pelajar
yang ada di Indonesia, ya salah satunya sih aku. Tidak benci sih, namun sedikit
malas dengan materi materi, rumus rumus, hingga rangkaian angka angka yan
menjadi dasar dari pelajaran matematika. Pelajaran pertama terasa menyenangkan.
Aku harap itu akan menyenangkan sepanjang hari ini dan sejenak  melupakan rasa takutku itu. Hingga pelajaran
matematikapun selesai aku masih baik baik saja. Selanjutnya bahasa inggris. Guruku
mengijinkan kami untuk melakukan aktifitas apa saja di dalam kelas dan beliau
di sibukkan mengoreksi naskah drama dari kami yang akan kami presentasikan nantinya. Saat itu aku mencoba untuk mengisi waktu kosongku dengan melihat film
bersama temanku. Ya menurutku itu menyenangkan sih, hitung hitung dapat
pengetahuan baru dari film. Waktu teman teman mulai mengajakku bercanda gak tau
kenapa waktu itu juga aku langsung merasa bosan. Semangatku tiba tiba hilang
begitu saja, bahkan teman dekatku pun aku cueki seolah olah aku marah pada
mereka. Tapi sebenarnya itu salah besar. Ada yang aneh pada diriku saat itu,
rasa takutku semakin mendekat, aku merasa asing dengan mereka. Entah kenapa aku
juga gak tau. Ingin rasanya aku mencoba untuk kembali ceria lagi, dengan
mencoba untuk mengajak bercanda bersama teman temanku. Mereka menanggapiku
dengan ramah dan baik, tapi sepertinya aku menolak. Memang sangat aneh. Sesaat guruku
pun datang ke kelas, aku segera menuju ke kursiku. Salah satu dari temanku membawa
sebuah pengumuman. Yah, aku merasa bahwa itu merupakan pengumuman pembagian bus
study tour, saya sudah menebak sebelumnya. Dan ternyata itu benar. Beberapa lembar kertas
yang berisi nama nama dari kita langsung di rebut oleh teman temanku. Tapi entah
kenapa aku sama sekali tak tertarik dengan kertas itu, padahal sebagian besar teman
temanku berebut kertas itu. Bahkan aku sangat malas untuk pindah dari tempatku
lalu mengambil kertas itu. Ada perasaan yang tidak enak saat itu. Aku merasa
akan ada sesuatu yang membuatku lebih takut lagi. Tiba tiba saja, teman
sebangkuku berdiri dan menuju ke kertas itu yang sedang di bawa oleh teman
temanku. Mereka heboh dengan sendirinya melihat nama mereka berada pada kertas
bagian mana. Ada yang gembira, senang, dan ada juga beberapa dari temanku yang
merasa kecewa, tidak adil, sedih atau gimana. Aku terdiam melihat satu persatu
dari teman temanku, mulai dari ekspresinya, tingkah lakunya hingga perkataan
mereka. 
Aku terkejut, ketika teman sebangkuku meneriakkan sesuatu kepadaku, dan
itu membuatku lemas. Aku merasa aneh saat itu, entah aku harus bahagia, sedih
ataupun kecewa, entah aku gak tau. Berita itu, sulit untuk aku percaya. Aku gatau
itu kenapa, tapi yang jelas aku merasa takut saat itu. Aku benar benar
takut.semua yang aku harapkan selama ini tak sesuai dengan harapanku bahkan
sangat jauh dengan harapanku. Aku gak tau apa yang terjadi padaku saat itu, di
tempat itu juga aku langsung menangis, mengeluarkan air mataku. Rasanya aneh,
aku takut. Jujur itu semua membuatku takut. Aku harus terpisah dengan teman
temanku. Ya walaupun itu hanya beberapa hari dan itu tidak membuatku terpisah
untuk waktu yang lama dengan teman temanku. Namun, sebelumnya aku telah
berharap bahwa itu akan menjadi kebahagian bersama teman temanku, menjadi hal
yang tak pernah terlupakan semasa aku memakai putih abu abu. Yap, semua
keindahan itu telah ada di imaginasiku selama ini, tapi apa yang terjadi, tapi
apa faktanya. Itu semua berbeda. Semuanya di pisah satu sama lain. Saat itu aku
benar benar merasa takut, yah itu saja. Aku merasa takut. Ternyata benar apa
yang aku takutkan terjadi, dan itu semua berada di luar dugaanku. Maaf,
ceritanya agak membingungkan, karena aku sendiri juga bingung dengan perasaanku
ini. Mungkin teman teman menganggap aku ini aneh atau mungkin mereka menganggap
aku ini berlebihan ataupun alay. Namun ini yang terjadi, ada perasaan aneh hari
ini. Sebenarnya banyak yang ingin aku ceritakan, namun itu semua susah untuk di
tulis. Bahkan aku tidak tahu bagaimana caraku menulis. Aku harus berusaha
menerima kenyataan yang terjadi dengan harapan yang tak sesuai dengan apa yang
aku harapkan sebelumnya. Satu yang harus kalian tau, aku sedih saat aku mengetahui bahwa aku tak bersama kalian semua, teman sekelasku :”(


 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar