Minggu, 22 Juli 2012

FAVORIT menjadi PHOBIA

Guys, saya mau sedikit cerita nih tentang sebuah pengalaman saya yang berdampak saya jadi PHOBIA, haha :D
Ceritanya agak gak jelas sih dan gak terlalu penting juga menurutku (apalagi menurut kalian, jelas tidak penting).
Ya daripada nganggur gak papa dong buat artikel GJ :p
Umm, waktu itu saya makan siang dengan masakan dari mama tercinta.
Setiap masakan dari mama di jamin sangat lezaaaaatt (menurut lidah saya sih haha).
Karena terlalu laparnya saya antusias sekali untuk melahap makanan yang telah disediakan oleh mama waktu itu.
Kebetulan lauknya itu menu favorit saya, yaitu nasi + sayur asam + pepes pindang.
Bener2 favorit saya, apalagi pepes pindangnya itu. Beeehhh nendang banget di lidah :9
Kalo di masakin pepes pindang sih makanku tiap hari bisa sampai 5 kali, maklum saya food holic :p
Saya lahap langsung makanan itu.
Satu, dua hingga 3 sendok akhirnya masuk juga di mulut.
Namun, pas ke 4 kalinya nih ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan saya.
Rasanya gak enak, kayak ada yang menyangkut. Ya saya kira sih cuma nasi yang nyangkut.
Saya biasa aja sih. Tapi hingga makanan abis pun masa iya nasi masih tersangkut di tengorokan -___-"
Lama kelamaan semakin perih dan mengganjal. Aku mencoba berfikir secara logis. Yang namanya nasi itu kalo nyangkut gak akan perih, kan nasi gak tajam.
Lalu benda apa ini? Ternyata oh ternyata setelah aku lihat di cermin, 1 tulang ikan pindang bergelantungan di rongga tenggorokan. 
Huwaaa saya langsung panik. Tapi saya anggap biasa aja sih, karena itu gak untuk yang pertama kalinya.
Biasanya kalo di minumi atau makan nasi tanpa di kunyah itu langsung hilang.
Aku coba dan hasilnya nihil. Tulang itu dengan bahagianya masih nyangkut.
Memang kecil sih tapi subhanallah rasanya itu lho benar2 SESUATU.
Cekot2 plus linu, sakit gigi pun terkalahkan. 
Aku mencoba biasa aja, ya siapa tau keesokan harinya udah hilang.
Pagi hari makanku menggunakan menu itu lagi, karena kebetulan pepesnya masih ada.
Wooohh antusias banget. Nafsu makan bertambah tanpa memperdulikan sebuah tulang yang masih bermain main di tenggorokanku.
Pada menit menit terakhir selesai makan, ya salaaaammm lagi lagi ada tulang ikan yang nakal.
Mencoba untuk bersarang di tenggorokanku lagi.
Dan kenapa tempatnya berdampingan pada tulang yang pertama? Oh MY GOD rasanya minta ampuuun.
Benar benar gak enak, buat makan minum ataupun menegak air liur itu gak nyaman rasanya.
Sampai sampai aku nangis karena linunya.
Aku takut kalo nantinya infeksi atau gimana.
Ortu menyarankan untuk pergi ke dokter.
Oke aku bersedia. Saya kira sih cuma dikasih obat penenang gitu doang, eh taunya.
Shocked banget. Mulut saya di buka lebar2 menggunakan alat medis, entah apa namanya aku gatau.
Dan dokter memasukkan alat seperti alat pencabut ketiak di mulutku. Dengan serius dokter mengambil 2 tulang yang bersarang di tenggorokanku menggunakan alat itu.
Rasanya itu pengen muntah, mual banget. Gak enak pokoknya.
Pas dokter ngambil itu tulang, eh kulit mulutku sedikit robek. Duh gusti sakitnya.
Tapi lega sih setelah itu, setidaknya 2 tulang itu telah berhasil di ambil dan sekarang saya abadikan tulang itu di almari saya. Biar gak lari kemana mana hahah :D
Ya sejak kejadian itulah saya benar benar phobia dengan yang namanya PINDANG.
Makanan yang awalnya adalah makanan favorit saya namun kini menjadi momok yang menakutkan bagi saya. Hufth, ya begitulah ceritanya. Oke cukup garing sih, but no problem jika aku nulisnya disini hahah :p


Ini nih momok mengerikan itu >,<

Tidak ada komentar: